Container Icon

pemeriksaan diabetes militus

BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat Cn(H2O)m.
Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5 gugus hidroksil (OH).

B.       Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok;
1.    monosakarida, yi terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg lebih sederhana.
2.    disakarida, yi senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
3.    polisakarida, yi senyawa yg terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.

C.      Fungsi Karbohidrat
Bagi manusia; sbg sumber energi. Bagi tumbuhan; amilum sebagai cadangan makanan, sellulosa sbg pembentuk kerangka bagi tumbuhan.
Tumbuhan mendapat amilum dan selulosa dari glukosa. Glukosa dihasilkan pada fotosintesis

D.      Beberapa Monosakarida Penting
1.    Glukosa
Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
2.    Fruktosa
Fruktosa terdapat dalam buah2an, merupakan gula yang paling manis. Bersama2 dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga fruktosa disebut juga levulosa.
3.    Ribosa dan 2-deoksiribosa
Ribosa da 2-deoksiribosa adalah gula pentosa yg membentuk RNA dan DNA.

E.       Sifat-Sifat Monosakarida
1.    Semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air.
2.    Larutannya bersifat optis aktif.
3.    Larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi.
4.    Contoh larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada + 52,7`.
5.    Umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi polisakarida tidak.
6.    Semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi.

F.       Identifikasi Monosakarida
1.    Uji umum utk karbohidrat adalah uji Molisch. bila larutan karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfa-naftol, kemudian H2SO4 pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua lapisan itu terbentuk cincin ungu.
2.    Gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dg pereaksi Fehling atau Bennedict. Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling atau Benedict menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Selain Pereaksi Benedict dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Tollens.
O                                        O
                                       
C    H                                 C    OH
                                        
(CHOH)4    + 2CUO        (CHOH)4   + CU2O↓
                        Fehling                     cermin tembaga
CH2OH                              CH2OH
Glukosa                                      as. glukonat
3.    Reaksi Seliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa). Pereaksi seliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila fruktosa diberi pereaksi seliwanoff dan dipanaskan dlm air mendidih selama 10 menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua.











                             Gb. Reduksi gula dengan reaksi benedict

BAB 2
UJI KARBOHIDRAT PADA DARAH

A.      Pengertian Diabetes Melitus (DM)
Definisi Diabetes Melitus (DM) menurut The American Diabetes Association (ADA) adalah
1.    Kadar GDP (Glukosa Darah Puasa) plasma > 126 mg/dL atau
2.    Kadar GDS (Glukosa Darah Sewaktu) plasma > 200 mg/dL atau
3.    Kadar glukosa pada 2 jam pasca TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) > 200 mg/dL.
Definisi menurut The American Diabetes Association (ADA)
1.    Hiperglikemia atau kadar glukosa darah diatas normal adalah jika kadar GDP  > 110 mg/dL.
2.    Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) adalah jika kadar GDP  antara  110 – 126 mg/dL dan hasil TTGO antara  110 – 200 mg/dL.
B.  Pemeriksaan Diabetes Melitus
Pemeriksaan diabetes militus dengan menggunakan Metode Tes Saring.

C.  Tujuan
Untuk mendeteksi kasus DM sedini mungkin, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi kronik akibat penyakit ini.

D.  Indikasi
Bila terdapat salah satu faktor resiko DM sebagai berikut:
·      Usia > 45 tahun
·      Berat Badan (BB) lebih: BB >110 % BB idaman atau IMT > 23 kg/m2.
·      Hipertensi (>140/90 mmHg).
·      Riwayat DM dalam garis keturunan.
·      Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau BB lahir bayi  > 4000 g.
·      Kolesterol HDL < 35 mg/dL, dan atau Trigliserida > 250 mg/dL).
Keterangan : IMT= BB/TB2 (Berat Badan/Tinggi Badan kuadrat).

E.  Prinsip Kerja
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu,kadar glukosa darah puasa, kemudian diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral standar.Untuk kelompok resiko tinggi DM, seperti usia dewasa tua, tekanan darah tinggi,obesitas, dan adanya riwayat keluarga, dan menghasilkan hasil pemeriksaan negatif, perlupemeriksaan penyaring setiap tahun. Bagi beberapa pasien yang berusia tua tanpa faktorresiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun
Cara pelaksanaannya adalah sampel darah diambil dari vena mediana cubiti.Sebelumnya pasien dipuasakan 10- 12 jam.kemudian dilakukan proses pengambilan darah dengan volume 5 ml,darah diambil 5 ml tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan kadar C-Peptide dan kadar creatinin darah.darahntanpa antikoagulan dibiarkan dalam suhu ruangan  selama 30 menit.Kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.Serum dipisahkan dengan hati-hati. Pemeriksaan creatin darah dilakukan dengan alat autometyc analyzer Cabas Integra 400 plus.
Prinsip reaksi:
pH alkali
Creatinin + picridacid                Complex creatinin picridacid (merah orange)
Kalkulasi konsentrasi analit secara otomatis dengan mengalikan faktor konversi :µmol/L x 0,0113 = mg/dL


Tes
Sampel
Bukan DM
Belum Pasti DM
DM
(mg/dL)
(mmol/L)
(mg/dL)
(mmol/L)
(mg/dL)
(mmol/L)
GDS

Plasma vena
Darah kapiler
< 110
<   90
< 6,1
< 5,0
110–199
90–199
6,1–11,0
5,0–11,0
> 200
> 200
> 11,1
> 11,1
GDP

Plasma vena
Darah kapiler
< 110
<   90
< 6,1
< 5,0
110–125
90–109
6,1–7,0
5,0–6,1
> 126
> 110
> 7,0
> 6,1
GD2PP

Plasma vena
Darah kapiler
< 140
< 120
< 7,8
< 6,7
140–200
120–200
7,8–11,1
6,7–11,1
> 200
> 200
> 11,1
> 11,1
F.   Intrepetasi hasil

G. Pengobatan Diabetes Militus
Prinsip Pengobatan Diabetes Militus
1)   Diet
2)   Penyuluhan
3)   Exercise (latihan fisik/olah raga)
4)   Obat: Oral hipoglikemik, insulin
5)    Cangkok pankreas
Tujuan Pengobatan:
a)    Mencegah komplikasi akut dan kronik.
b)   Meningkatkan kualitas hidup, denganmenormalkan KGD, dan dikatakan penderitaDM terkontrol, sehingga sama dengan orangnormal.
c)    Pada ibu hamil dengan DM, mencegahkomplikasi selama hamil, persalinan, dankomplikasi pada bayi.
Obat Diabetes Militus
1)   Meningkatkan jumlah insulin
Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide, dsb.)
Meglitinide (repaglinide, nateglinide)
Insulin injeksi
2)   Meningkatkan sensitivitas insulin
Biguanid/metformin
Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
3)   Memengaruhi penyerapan makanan
Acarbose
4)    Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen)


























BAB 3
UJI KARBOHIDRAT PADA URINE

A.  Glukosa Urine
Glukosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya ada glukosa sangat sedikit atau tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula darah sangat tinggi, seperti pada diabetes yang tidak terkontrol, gula tumpah ke dalam urin. Glukosa juga dapat ditemukan dalam urin bila ginjal rusak atau sakit.

B.  Pemeriksaan Glukosa Urin
Pemeriksaan glukosa urin dengan menggunakan metode benedict.

C.  Tujuan
Untuk menentukan adanya glukosa dalam urien

D.  Prinsip Pemeriksaan Glukosa Urin
glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari hijau → merah

E.  Prinsip Kerja
1.    Masukan 5 ml reagen benedict kedalam tabung reaksi.
2.    Tambahkan urine 5-8 tetes urien.
3.    Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
4.    Angkat tabung dan baca hasilnya.




F.   Intrepretasi Hasil
Warna :
Interpretasi: (1+) s/d ( 4+) mungkin/diduga DM
Hijau kekuningan dan keruh
Positif +      (1+): sesuai dengan 0,5–1 % glukosa
Kuning keruh
Positif ++    (2+): sesuai dengan 1–1,5 % glukosa
Jingga / warna lumpur keruh
Positif +++  (3+): sesuai dengan 2–3,5 % glukosa
Merah keruh
Positif ++++(4+): sesuai dengan > 3,5 % glukosa

















LAMPIRAN


 










                                        Gb. HasiltesujiglukosaUrin












DAFTAR PUSTAKA

http://qforq.multiply.com/journal/item/2/Karbohidrat  [Di Unduh Senin, 06 November 2011]
Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/urine-test [Di Unduh Sabtu,04 November 2011]
R.Gandasoebrata.1999.Penuntun LaboratoriumKlinik. Jakarta: Dian rakyat


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar