DM
(mmol/L)
pemeriksaan diabetes militus
07.54 |
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat
adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum
karbohidrat Cn(H2O)m.
Karena
komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon,
tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"
artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan
dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan
sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh
glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid
da 5 gugus hidroksil (OH).
B. Klasifikasi
Karbohidrat
Karbohidrat terbagi menjadi 3
kelompok;
1.
monosakarida, yi terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini
tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat
yg lebih sederhana.
2.
disakarida, yi senyawanya terbentuk dari 2 molekul
monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
3.
polisakarida, yi senyawa yg terdiri dari gabungan
molekul2 monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida.
Bagi
manusia; sbg sumber energi. Bagi tumbuhan; amilum sebagai cadangan makanan,
sellulosa sbg pembentuk kerangka bagi tumbuhan.
Tumbuhan mendapat
amilum dan selulosa dari glukosa. Glukosa dihasilkan pada fotosintesis
D. Beberapa
Monosakarida Penting
1.
Glukosa
Glukosa
disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena
terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi
kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum,
selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat
pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
2.
Fruktosa
Fruktosa
terdapat dalam buah2an, merupakan gula yang paling manis. Bersama2 dengan
glukosa merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri
sehingga fruktosa disebut juga levulosa.
3.
Ribosa dan 2-deoksiribosa
Ribosa da
2-deoksiribosa adalah gula pentosa yg membentuk RNA dan DNA.
E. Sifat-Sifat Monosakarida
1.
Semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam
air.
2.
Larutannya bersifat optis aktif.
3.
Larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami
perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi.
4.
Contoh larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai
putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada + 52,7`.
5.
Umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi
polisakarida tidak.
6.
Semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut
gula pereduksi.
F. Identifikasi Monosakarida
1.
Uji umum utk karbohidrat adalah uji Molisch. bila
larutan karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfa-naftol, kemudian H2SO4
pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua
lapisan itu terbentuk cincin ungu.
2.
Gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida
kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dg pereaksi Fehling atau Bennedict. Gula
pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling atau Benedict menghasilkan endapan merah
bata (Cu2O). Selain Pereaksi Benedict dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi
positif dg pereaksi Tollens.
O O
║ ║
C H C OH
│ │
(CHOH)4 + 2CUO
(CHOH)4 + CU2O↓
│ Fehling │ cermin tembaga
CH2OH CH2OH
Glukosa as.
glukonat
3.
Reaksi Seliwanoff (khusus menunjukkan adanya
fruktosa). Pereaksi seliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila
fruktosa diberi pereaksi seliwanoff dan dipanaskan dlm air mendidih selama 10
menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua.
Gb.
Reduksi gula dengan reaksi benedict
BAB 2
UJI KARBOHIDRAT PADA DARAH
A.
Pengertian
Diabetes Melitus (DM)
Definisi
Diabetes Melitus (DM) menurut The American Diabetes Association (ADA)
adalah
1.
Kadar GDP (Glukosa Darah Puasa) plasma > 126
mg/dL atau
2.
Kadar GDS (Glukosa Darah Sewaktu) plasma >
200 mg/dL atau
3.
Kadar glukosa pada 2 jam pasca TTGO (Tes Toleransi
Glukosa Oral) > 200 mg/dL.
Definisi
menurut The American Diabetes Association (ADA)
1.
Hiperglikemia atau kadar glukosa darah diatas normal
adalah jika kadar GDP > 110 mg/dL.
2.
Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) adalah jika kadar
GDP antara 110 – 126 mg/dL dan hasil TTGO antara 110 – 200
mg/dL.
B. Pemeriksaan Diabetes Melitus
Pemeriksaan diabetes militus dengan menggunakan
Metode Tes Saring.
C. Tujuan
Untuk mendeteksi kasus DM sedini mungkin, sehingga
dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi kronik akibat penyakit ini.
D. Indikasi
Bila terdapat salah satu faktor resiko DM sebagai
berikut:
· Usia
> 45 tahun
· Berat
Badan (BB) lebih: BB >110 % BB idaman atau IMT > 23 kg/m2.
· Hipertensi
(>140/90 mmHg).
· Riwayat
DM dalam garis keturunan.
· Riwayat
abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau BB lahir bayi > 4000 g.
· Kolesterol
HDL < 35 mg/dL, dan atau Trigliserida > 250 mg/dL).
Keterangan : IMT= BB/TB2 (Berat
Badan/Tinggi Badan kuadrat).
E. Prinsip Kerja
Pemeriksaan penyaring dapat
dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu,kadar glukosa darah puasa,
kemudian diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral standar.Untuk kelompok
resiko tinggi DM, seperti usia dewasa tua, tekanan darah tinggi,obesitas, dan
adanya riwayat keluarga, dan menghasilkan hasil pemeriksaan negatif,
perlupemeriksaan penyaring setiap tahun. Bagi beberapa pasien yang berusia tua
tanpa faktorresiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun
Cara pelaksanaannya adalah sampel darah diambil dari
vena mediana cubiti.Sebelumnya pasien dipuasakan 10- 12 jam.kemudian dilakukan
proses pengambilan darah dengan volume 5 ml,darah diambil 5 ml tanpa
antikoagulan untuk pemeriksaan kadar C-Peptide dan kadar creatinin
darah.darahntanpa antikoagulan dibiarkan dalam suhu ruangan selama 30 menit.Kemudian disentrifus dengan
kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.Serum dipisahkan dengan hati-hati.
Pemeriksaan creatin darah dilakukan dengan alat autometyc analyzer Cabas
Integra 400 plus.
Prinsip reaksi:
pH alkali
Creatinin +
picridacid Complex
creatinin picridacid (merah orange)
Kalkulasi
konsentrasi analit secara otomatis dengan mengalikan faktor konversi :µmol/L x
0,0113 = mg/dL
Tes
Sampel
Bukan DM
Belum Pasti DM
(mg/dL)
(mmol/L)
(mg/dL)
(mmol/L)
(mg/dL)
GDS
Plasma vena
Darah kapiler
< 110
< 90
< 6,1
< 5,0
110–199
90–199
6,1–11,0
5,0–11,0
>
200
> 200
>
11,1
> 11,1
GDP
Plasma vena
Darah kapiler
< 110
< 90
< 6,1
< 5,0
110–125
90–109
6,1–7,0
5,0–6,1
>
126
> 110
>
7,0
> 6,1
GD2PP
Plasma vena
Darah kapiler
< 140
< 120
< 7,8
< 6,7
140–200
120–200
7,8–11,1
6,7–11,1
> 200
> 200
> 11,1
> 11,1
F.
Intrepetasi
hasil
G. Pengobatan Diabetes Militus
Prinsip Pengobatan Diabetes Militus
1) Diet
2) Penyuluhan
3) Exercise
(latihan
fisik/olah raga)
4) Obat:
Oral hipoglikemik, insulin
5) Cangkok pankreas
Tujuan Pengobatan:
a) Mencegah
komplikasi akut dan kronik.
b) Meningkatkan
kualitas hidup, denganmenormalkan KGD, dan dikatakan penderitaDM terkontrol,
sehingga sama dengan orangnormal.
c) Pada
ibu hamil dengan DM, mencegahkomplikasi selama hamil, persalinan, dankomplikasi
pada bayi.
Obat
Diabetes Militus
1) Meningkatkan
jumlah insulin
Sulfonilurea (glipizide GITS,
glibenclamide, dsb.)
Meglitinide (repaglinide, nateglinide)
Insulin injeksi
2) Meningkatkan
sensitivitas insulin
Biguanid/metformin
Thiazolidinedione (pioglitazone,
rosiglitazone)
3) Memengaruhi
penyerapan makanan
Acarbose
4) Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa
oral (minuman manis atau permen)
BAB
3
UJI
KARBOHIDRAT PADA URINE
A. Glukosa Urine
Glukosa adalah jenis
gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya ada glukosa sangat sedikit atau
tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula darah sangat tinggi,
seperti pada diabetes yang tidak terkontrol, gula tumpah ke dalam urin. Glukosa juga dapat ditemukan dalam urin
bila ginjal rusak atau sakit.
B. Pemeriksaan Glukosa Urin
Pemeriksaan glukosa urin dengan menggunakan metode
benedict.
C. Tujuan
Untuk menentukan adanya glukosa dalam urien
D. Prinsip Pemeriksaan Glukosa Urin
glukosa
dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari
hijau → merah
E. Prinsip Kerja
1. Masukan 5 ml reagen benedict kedalam
tabung reaksi.
2. Tambahkan urine 5-8 tetes urien.
3. Panaskan dalam air mendidih 5 menit
atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
4. Angkat tabung dan baca hasilnya.
F.
Intrepretasi
Hasil
Warna
:
Interpretasi:
(1+) s/d ( 4+) mungkin/diduga DM
Hijau
kekuningan dan keruh
Positif
+ (1+): sesuai dengan 0,5–1 % glukosa
Kuning
keruh
Positif
++ (2+): sesuai dengan 1–1,5 % glukosa
Jingga
/ warna lumpur keruh
Positif
+++ (3+): sesuai dengan 2–3,5 % glukosa
Merah
keruh
Positif
++++(4+): sesuai dengan > 3,5 % glukosa
LAMPIRAN
Gb. HasiltesujiglukosaUrin
DAFTAR PUSTAKA
http://qforq.multiply.com/journal/item/2/Karbohidrat [Di Unduh Senin, 06 November 2011]
http://mahasiswakedokteranonline.wordpress.com/tag/pemeriksaan-glukosa-urin/
[Di Unduh Sabtu, 04 November 2011]
Depkes,
1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/urine-test
[Di Unduh Sabtu,04 November 2011]
http://bagiilmunohara.blogspot.com/2009/04/uji-urin.html
[Di Unduh Sabtu, 04 November 2011]
http://ratihrochmat.wordpress.com/2009/06/05/pemeriksaan-glukosa-darah/
[Di Unduh Sabtu, 04 November 2011]
http://gardamd.blogspot.com/2011/02/pemeriksaan-glukosa-darah-2.html
[Di Unduh Minggu, 05 November 2011]
http://www.artikelkedokteran.com/592/pemeriksaan-diabetes-melitus.html
[Di Unduh Minggu, 05 November 2011]
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/glukosa-darah-serumplasma.html
[Di Unduh Sabtu, 04 November 2011]
R.Gandasoebrata.1999.Penuntun LaboratoriumKlinik. Jakarta:
Dian rakyat
http://www.scribd.com/doc/22401057/Pemeriksaan-Penunjang-Untuk-Diabetes-Melitus
[Di Unduh Rabu, 07 November 2011]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar